DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS KADAR AIR SERASAH KELAKAI (Stenochlaena palustris Burm. Bedd ) TERHADAP PELUANG TERJADINYA KEBAKARAN DI KAWASAN EKOWISATA BEKANTAN PT. ANTANG GUNUNG MERATUS KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:MEI WULAN SARI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-01-23


Kawasan ekowisata bekantan merupakan daerah gambut yang pernah terjadi kebakaran pada tahun 2015 sehingga mengakibatkan hilangnya vegetasi yang ada. Secara alami, areal gambut yang pernah terbakar memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya dengan cara suksesi (sekunder) alami. Suksesi ini biasanya ditandai oleh hadirnya jenis-jenis tumbuhan pioner yang akhirnya akan membentuk vegetasi semak belukar salah satunya adalah kelakai (Stenochlaena palustrisBurm. Bedd) yang mendominasi di kawasan ekowisata bekantan. Kelakai memungkinkan menjadi salah satu bahan bakar hutan jika kawasan tersebut kembali terbakar. Penelitian ini bertujuan menghitung kadar air serasah kelakai (Stenochlaena palustris Burm. Bedd) dan menganalisis pengaruh kadar air serasah kelakai (Stenochlaena palustris Burm. Bedd) terhadap peluang terjadinya kebakaran di Kawasan Ekowisata Bekantan PT. Antang Gunung Meratus Kalimantan Selatan. Penelitian dilakukan di Kawasan Ekowisata Bekantan PT. Antang Gunung Meratus Kalimantan Selatan, selama 3 bulan yaitu dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2019. Data yang didapat dihitung kadar airnya dan ditentukan tingkat kerawanan kebakarannya.Hasil dari penelitian ini kadar air serasah kelakai di bawah naungan sebesar 11,6 %. Sehingga kadar air di bawah naungan berada pada angka < 20%. Sesuai dengan pernyataan Dephutbun (1999) untuk lahan gambut kadar air pada petak pengamatan tersebut termasuk katagori rawan terhadap terjadinya kebakaran.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI