Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan matematika yang memandang bahwa matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia, sehingga proses pembelajarannya diawali dengan menggunakan masalah kontekstual sebagai pondasi dalam membangun konsep matematika. Kemampuan berpikir dikelompokkan menjadi kemampuan berpikir dasar dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu dari kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis. Tujuan pada penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan Pendekatan PMRI;(2) Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan Pendekatan Konvensiona; dan (3) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara penerapan pendekatan PMRI dan penerapan pendekatan Konvensional untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain the static-Group Comparison sebanyak 12 kali pertemuan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan infrensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan berpikir kritis siswa dalam penerapan Pendekatan PMRI berada pada kategori cukup. (2) Kemampuan berpikir kritis siswa dalam penerapan pendekatan konvensional berada pada kategori cukup. (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan Pendekatan PMRI dan pendekatan konvensional.