DIGITAL LIBRARY



JUDUL:POLA KEPEKAAN BAKTERI PENGHASIL ESBL DI RUANG INTENSIVE CARE RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE 2016-2018
PENGARANG:ERLINA WAHYU ELMAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-01-23


Bakteri penghasil extended spectrum beta-lactamase (ESBL) merupakan salah satu bentuk resistensi yang menjadi penyulit dalam penanganan pasien di ruang intensive care karena bakteri penghasil ESBL resisten terhadap antibiotik sefalosporin generasi I-III dan monobaktam. Bakteri penghasil ESBL paling banyak ditemukan pada famili Enterobacteriaceae terutama bakteri Klebsiella pneumoniae dan Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kepekaan bakteri penghasil ESBL di ruang intensive care RSUD Ulin Banjarmasin periode 2016-2018. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan mengambil data dari rekam medis laboratorium pasien dengan ESBL positif di ruang intensive care RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2016-2018. Sampel penelitian diambil dengan cara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah bakteri penghasil ESBL yang ditemukan sebanyak 216 isolat dengan 155 (71,8%) isolat merupakan bakteri Klebsiella pneumoniae dan 61(28,2%) isolat merupakan bakteri Escherichia coli. Ditemukan bahwa antibiotik golongan sefalosporin (sefazolin, seftazidim, seftriakson, dan sefepim) dan golongan monobaktam (aztreonam) memiliki sensitivitas yang paling rendah. Antibiotik golongan aminoglikosida (amikasin), golongan karbapenem (ertapenem, dan meropenem), dan golongan tetrasiklin (tigesiklin) merupakan antibiotik yang paling sensitif. Simpulan penelitian ini adalah bakteri Klebsiella pneumoniae dan Escherichia coli merupakan bakteri penghasil ESBL yang lebih dominan dan keduanya masih memiliki sensitivitas yang baik pada antibiotik amikasin, ertapenem, meropenem, dan tigesiklin.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI