ABSTRAK

HUBUNGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE, KEHAMILAN BERISIKO, LINGKAR LENGAN ATAS, INDEKS MASSA TUBUH 

DAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN

KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

( Studi Observasional Analitik di Puskesmas Karang Intan 1 dan Puskesmas Simpang Empat 2 Kabupaten Banjar Periode Tahun 2017 )

Della Tanzilia Hidayat

World Health Organization (WHO) mendefinisikan BBLR ialah berat badan saat lahir <2500 gram. BBLR menjadi masalah kesehatan masyarakat. WHO memperkirakan 15-20% seluruh kelahiran di dunia mengalami BBLR yang mewakili >20 juta kelahiran pertahun. Tahun 2017 di Kalimantan Selatan terdapat BBLR sebanyak 4,53%. Data Dinkes Kabupaten Banjar (2017) BBLR mengalami kenaikan sebesar 3,4% . Tujuan penelitian ini menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR (studi obeservasional analitik di Puskesmas Karang Intan 1 dan Simpang Empat 2). Penelitian ini bersifat observasional analitik kuantitatif data sekunder yaitu buku kohort. Menggunakan metode case control, sampel penelitian sebanyak 60 sampel dengan teknik purposive sampling menggunakan chi square test dengan α=95% kemudian menentukan odds ratio. Hasil uji chi square menunjukan ada hubungan antara kepatuhan ANC (p-value=0,001, OR=10,286, CI 2,557-41,372), kehamilan berisiko (p-value=0,0001, OR=24,182, CI 4.808-121.625), dan LILA ibu (p-value=0,002, OR=6,909, CI 2,160-22,098) dengan kejadian BBLR. Tidak ada hubungan antara IMT (p-value=1,000) dan kadar hemoglobin ibu (p-value=0,193) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Karang Intan 1 dan Puskesmas Simpang Empat 2 Kabupaten Banjar Periode Tahun 2017. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara kepatuhan ANC, kehamilan berisiko, dan lingkar lengan atas dengan kejadian BBLR, serta tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin ibu dengan kejadian BBLR.

Kata kunci: kejadian BBLR, kepatuhan antenatal care, kehamilan berisiko,

 lingkar lengan atas, indeks massa tubuh, dan kadar hemoglobin ibu