DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Etnografi Masyarakat Dayak Meratus Balai Adat Cabai Patikalain Kecamatan Hantakan dalam Hubungannya dengan Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat
PENGARANG:ABDULLAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-01-27


ABSTRAK

ABDULLAH. 2019. “Etnografi Masyarakat Dayak Meratus Balai Adat Cabai Patikalain Kecamatan Hantakan dalam Hubungannya dengan Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat”. Tesis Program Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.Dibimbing oleh: (1) Dr. H. Kissinger, S.Hut., M.Si, dan (2) Dr. H. Abdi Fithria, S.Hut., MP.

Kata kunci: Etnografi, Tumbuhan Obat, Dayak, Pegunungan Meratus

Pegunungan Meratus yang melintasi beberapa kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatanmerupakan kawasan hutan yang menjadi tumpuan hidup masyarakat yang tinggal di dalam dan atau di sekitar kawasan hutan. Salah satu masyarakat yang bergantung terhadap hutan Pegunungan Meratus tersebut adalah masyarakat Dayak Meratus Balai Adat Cabai Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.   Etnografi merupakan sebuah gambaran mengenai suatu masyarakat berupa adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, sistem teknologi, perekonomian, sosial, budaya dan gambaran fisik (warna kulit, tinggi badan, rambut, bentuk muka dan sebagainya), pengetahuan, dan sistem religi.  Masyarakat Dayak Meratus Balai Adat Cabai di Desa Patikalain memiliki gambaran tersendiri yang berbeda dengan etnis lainnya.  Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat dilakukan dengan cara pemilihan dan peruntukan jenis suatu tumbuhan untuk pengobatan suatu penyakit, cara pengambilan, pengolahan, dan penggunaannya.  Semua hal tersebut berbeda pada masing-masing etnis.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan etnografi dengan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat Dayak Meratus Balai Adat Cabai Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.  Hasil penelitian menemukan 32 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan yang berasal dari 24 famili berbeda.  Karakteristik etnografi masyarakat Dayak Meratus Balai Adat Cabai Desa Patikalain masih memegang kepercayaan Kaharingan, dan beberapa di antaranya sudah memeluk agama Islam dan Kristen.  Dalam kebudayaan sudah mengalami perubahan menuju ke arah modern, namun beberapa adat istiadat masih dipertahankan, salah satunya ritual pelaksanaan aruh sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan dalam kegiatan bahuma (berladang). Etnografi masyarakat Dayak Meratus yang terdiri atas lingkungan alam dan demografis, bahasa, sistem tekonologi, sistem mata pencaharian khsususnya pertanian, organisasi social, sistem pengetahuan, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan memiliki hubungan dengan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI