Mobilitas fungsional lansia merupakan kemampuan lansia dalam melakukan

gerak untuk beraktivitas dalam memenuhi kebutuhan diri lansia termasuk

kemandirian dalam perawatan diri. Penurunan massa otot merupakan faktor

penting yang mengakibatkan penurunan kekuatan otot dan daya tahan otot.

Penurunan kekuatan otot dan daya tahan otot pada anggota gerak bawah

berhubungan dengan kemampuan fungsional khususnya kemampuan mobilitas

seperti penurunan kecepatan jalan, penurunan keseimbangan, dan peningkatan

resiko jatuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan antara kekuatan genggam tangan dengan mobilitas fungsional lansia di

posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Pekauman, Banjarmasin Selatan.

Penelitian bersifat observasional analitik dengan metode cross-sectional. Sampel

diambil dengan teknik total sampling dan didapatkan sebanyak 56 sampel yang

sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil uji Pearson terdapat (p = 0,001) antara

kekuatan genggam tangan dengan mobilitas fungsional (r = -0,419) dengan

kekuatan korelasi sedang dan tidak searah, yang berarti semakin kuat kekuatan

genggam tangan seseorang maka semakin singkat waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan Timed Up and Go Test, sehingga mobilitas fungsional semakin

baik.