Kata kunci : Membaca permulaan, power Point Animasi Bergerak , Anak tuna
rungu

Penelitian ini di latar belakangi adanya hambatan anak dalam suku kata
pengucapan menyebutkan nama peralatan sekolah. Berdasarkan hal tersebut peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media power point animasi
bergerak. Peneliti ini menggunakan pendekatan single Subject Reaserch ( SSR )
dengan desain A-B-A. subjek penelitiannya adalah Anak Tunarungu. Kondisi A-1
adalah baseline-1 yaitu kondisi awal kemampuan membaca permulaan anak dalam
menyebutkan peralatan sekolah sebelum diberikan tindakan. Kondisi B merupakan
kondisi intervensi anak diberikan intervensi dengan media power point animasi
bergerak , dan kondisi A-2 yaitu kondisi kemampuan membaca permulaan anak dari
menyebutkan buku sampai sepatu setelah diberikan intervensi. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui prosedur pencatatan dengan observasi langsumg, dimana
pencatatan dibuat dalam sebuah format penilaian yang disediakn. Data yang diperoleh
diolah dalam grafik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan membaca permulaan pada
anak meningkat setelah diberikan media power point animasi bergerak. Ini terbukti
pada mean level kemampuan membaca permulaan anak pada baseline-1 (A1) adalah
dua suku kata. Setelah diberikan intervensi (B) melalui media power point animasi
bergerak, mean level kemampuan membaca anak meningkat menjadi Sembilan suku
kata. Dan pada fase baseline-2 (A2) mean level kemampuan membaca permulaan
anak mengalami sedikit penurunan menjadi delapan suku kata.
Dari hasil penyajian data dapat disimpulkan bahwa media power point
animasi bergerak efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak
dalam menyebutkan peralatan sekolah dari buku sampai sepatu. Dengan demikian
disarankan bagi guru dan peneliti selanjutnya agar menggunakan media power point
animasi bergerak yang bervariasi dalam meningkatkan kemampuan membaca
permulaan anak dalam menyebutkan nama peralatan sekolah.