Masyarakat sekitar Sungai Martapura menggunakan air sungai sebagai sumber keperluan sehari-hari, tempat beraktivitas dan membuang limbah sehingga menyebabkan penurunan kualitas air. Konsumsi air yang berkualitas rendah dapat mempengaruhi fungsi organ, antara lain ginjal. Penelitian ini bertujuan menganalisis efek pemberian air Sungai Martapura terhadap gambaran mikroskopis korpuskulum ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yaitu jumlah dan diameter glomerulus, jarak spasium urinarium serta jumlah degenerasi vakuol sel podosit. Metode penelitian ini adalah post test-only with control group design menggunakan 32 tikus terbagi menjadi 2 kelompok yang dilakukan pemberian minum selama 30 hari secara ad libitum dengan air Sungai Martapura sebagai perlakuan dan akuades sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji t-test independent dan Mann-Withney dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata jumlah glomerulus kelompok perlakuan 4,14 ± 0,74 dan kontrol 4,19 ± 0,77; rerata diameter glomerulus kelompok perlakuan 81,29 ± 9,27 dan kontrol 89,51 ± 6,7; rerata jarak spasium urinarium kelompok perlakuan 2,24 ± 1,14 dan kontrol 1,78 ± 1,28; serta rerata jumlah glomerulus yang mengalami degenerasi vakuol sel podosit pada kelompok perlakuan 0,6 9 ± 0,29 dan kontrol 0,45 ± 0,30. Simpulan penelitian adalah perubahan bermakna terhadap jumlah glomerulus (p = 0,017), diameter glomerulus (p = 0,007), jumlah glomerulus yang mengalami degenerasi vakuol sel podosit (p = 0,031), sedangkan perubahan tidak bermakna terhadap jarak spasium urinarium (p = 0,277).