Batu pada penderita kolelitiasis dapat menyebabkan perubahan pada mukosa kandung empedu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perubahan mukosa kandung empedu sesuai kandungan batu empedu pada pasien kolelitiasis di RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional. Kriteria inklusi subjek penelitian adalah pasien yang telah menjalani operasi kolesistektomi, serta dilakukan analisis batu empedu dan pemeriksaan histopatologi mukosa kandung empedu. Pemeriksaan analisis batu empedu dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia. Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan menggunakan pewarnaan haematoxyline dan eosin. Didapatkan sebanyak 26 sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil analisis kandungan batu empedu menunjukkan kandungan kolesterol dan Fe (masing-masing 80,8%), kalsium (61,5%), pigmen empedu (57,7%), karbonat (50%), dan fosfat (7,7%). Perubahan mukosa kandung empedu yang ditemukan berupa sinus Rokitansky-Aschoff (100%), infiltrasi limfosit dan metaplasia kelenjar mukus (masing-masing 80,8%), perdarahan (69,2%), hiperplasia mukosa (57,7%), pelebaran sel kolumnar (42,3%), dan hipertrofi muskcular (30,8%). Pada semua jenis batu, kecuali batu fosfat dan batu Fe, didapatkan perubahan terbanyak berupa sinus Rokitansky-Aschoff. Semua jenis batu mengakibatkan metaplasia kelenjar mukus, infiltrasi limfosit, perdarahan, dan hiperplasi mukosa dengan proporsi di atas 30%, kecuali pada batu fosfat. Batu yang mengandung kolesterol dan Fe mengakibatkan perubahan metaplasia kelenjar mukus, infitrasi limfosit, dan perdarahan dengan proporsi di atas 40%. Secara umum, batu fosfat sangat sedikit menimbulkan perubahan mukosa. Dapat disimpulkan bahwa kandungan batu yang paling banyak didapatkan adalah kolesterol dan Fe, dan perubahan mukosa yang paling banyak adalah sinus Rokitansky-Aschoff.