Sosialisme dalam pandangan netral merupakan ideologi yang positif meskipun sebagian besar masyarakat di Indonesia memandang bahwa Sosialisme merupakan penyakit yang harus dihapuskan. Hal ini karena sejarah kelam yang pernah dialami masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menunjukan bahwa masyarakat harus memandang setiap ideologi sebagai sesuatu yang positif. Pandangan positif pada setiap ideologi ini akan membuka pikiran masyarakat dalam pandangan dunia yang semakin rumit. Dalam penelitian ini pandangan sosialisme ditunjukan melalui novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.

          Penelitian ini bertujuan untuk memahami (1) representasi sosialisme dalam novel Bumi Manusia di bidang pendidikan (2) representasi sosialisme dalam novel Bumi Manusia di bidang hukum (3) representasi sosialisme dalam novel Bumi Manusia di bidang gender. Penelitian ini menggunakan metode strukturalisme-genetik dan sosialisme ditempatkan sebagai pandangan dunia pengarang. Sumber data dan data didapat dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer melalui tahap pemisahan-pemisahan kalimat yang merepresentasikan sosialisme dan tidak merepresentasikan sosialisme.

          Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Bumi Manusia representasi sosialisme lebih banyak ditemukan pada bidang hukum dan gender dibandingkan bidang pendidikan. Sosialisme bidang pendidikan direpresentasikan dengan penggambaran sebuah ketidakadilan yang terjadi di sekolah dan hak untuk bersekolah. Sosialisme bidang hukum direpresentasikan dengan ketidakadilan hukum yang mengakibatkan kerugian bagi Pribumi Hindia. Sedangkan, sosialisme bidang gender direpresentasikan dengan kehadiran Nyai Ontosoroh sebagai sosok yang melawan sistem patriarki yang selama ini diterapkan di Hindia Belanda. Secara keseluruhan kejadian-kejadian dalam novel Bumi Manusia merupakan bentuk protes pada praktik ketidakadilan kolonial di Hindia Belanda.