Belum tersedianya bahan ajar yang mampu menumbuhkan aktivitas peserta didik menyebabkan keterampilan proses sains belum terlatih. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan menghasilkan bahan ajar suhu dan kalor dengan model CLIS untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan proses sains peserta didik. Desain pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Subjek uji coba ada 30 orang peserta didik kelas XI MIPA 3 SMAN 8 Banjarmasin. Data dianalisis secara kuantitatif. Instrumen penelitian melalui lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, tes hasil belajar, lembar pengamatan aktivitas dan keterampilan proses sains peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Bahan ajar termasuk valid karena hasil validitas RPP, materi ajar, LKPD, dan THB berkategori valid, (2) Bahan ajar termasuk sangat praktis karena keterlaksanaan RPP berkategori sangat praktis, (3) Bahan ajar termasuk efektif karena N-gain hasil belajar kognitif peserta didik berkategori sedang, aktivitas peserta didik berkategori sangat baik, dan keterampilan proses sains peserta didik berkategori sangat baik. Diperoleh simpulan bahwa bahan ajar suhu dan kalor dengan model CLIS adalah layak untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan proses sains peserta didik.

Kata kunci: aktivitas, kelayakan bahan ajar, keterampilan proses sains