Salah satu kebijakan Indonesia yang tertuang dalam UU NO.36/2009 pasal 5 ayat (2) bahwa setiap orang perlu hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam progam jaminan kesehatan sosial melalui BPJS. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan cakupan kepesertaan BPJS terendah adalah Kabupaten Banjar, yaitu 25,5%. Desa terendah yang terdaftar peserta BPJS adalah Desa Kiram di Kecamatan Karang Intan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan perilaku kepala keluarga dalam kepesertaan BPJS kesehatan. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi untuk penelitian ini yaitu seluruh di Desa Kiram yang belum terdaftar BPJS dan peserta BPJS mandiri. Sampel berjumlah 78 orang yang didapatkan dengan rumus perhitungan uji beda dua proporsi. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil yang didapatkan yaitu terdapatnya hubungan antara tingkat pengetahuan (p=0,0001), sikap (p=0,029), pendapatan keluarga (p=0,0001), dukungan petugas kesehatan (p=0,001) dan dukungan keluarga (p=0,018) dengan perilaku kepala keluarga dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. Kesimpulannya adalah terdapatnya hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan perilaku kepala keluarga dalam kepesertaan BPJS Kesehatan di Desa Kiram Kecamatan Karang Intan 2.

Kata kunci:    Perilaku kepala keluarga, tingkat pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga.