Sungai Martapura mengalami pencemaran karena beberapa indikator salah satunya logam berat. Sebagian besar masyarakatmemanfaatkan air untuk minum, memasak, mencuci, dan mandi. logam beratberbahaya bagi tubuh salah satunya medula ginjal yang fungsinya sebagai reabsorpsi NaCl dan air. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian air Sungai Martapura pada gambaran mikroskopis medula ginjal tikus putih (Rattus norvegicus). Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian post test only with control group, terdiri dari 38 tikus dibagi menjadi kelompok perlakuan yang diberikan air Sungai Martapura dan kelompok kontrol yang diberi aquades secara adlibitum selama 30 hari. Variabel penelitian yang digunakan yaitu jumlah tubulus, diameter lumen, jumlah sel epitel normal, jumlah sel epitel nekrosis dan jumlah tubulus yang mengalami degenerasi vakuol. Analisis data penelitian menggunakan uji t-test independent dan Mann-Withney dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian didapatkan rerata jumlah tubulus kelompok perlakuan dan kontrol (148,41±25,42dan 157,89±30,44), diameter lumen tubulus kelompok perlakuan dan kontrol 4(7,97±5,94 dan 54,36±7,93), jumlah sel epitel normal kelompok perlakuan dan kontrol (3,70±0,68 dan 4,22±1,15), jumlah sel epitel nekrosis kelompok perlakuan dan kontrol (2,27±0,41 dan 1,90±0,50), jumlah tubulus yang mengalami degenerasi vakuol kelompok perlakuan dan kontrol (1,56±0,31 dan 0,75±0,36). Simpulan pada penelitian ini terdapat perubahan yang bermakna pada variabel diameter lumen tubulus (p = 0.015) , jumlah sel epitel nekrosis (p = 0.030) dan jumlah tubulus yang mengalami degenerasi vakuol (p = 0.000), sedangkan perubahan yang tidak bermakna terdapat pada variabel jumlah tubulus (p = 0.347) dan jumlah sel epitel normal (p = 0.124).