Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemampuan aspek motorik halus dalam membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan dan lingkaran dikarenakan permainan yang kurang beragam dengan berbagai jenis mainan, pembelajaran bersifat satu arah dan anak merasa tidak percaya diri dalam membuat garis. Apabila masalah ini tidak dipecahkan dampaknya anak akan mengalami kesulitan dalam aspek motorik halus Dalam membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan dan lingkaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, anak dan menganalisis capaian perkembangan motorik halus dalam membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan dan lingkaran.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dirancang dalam 4  kali pertemuan, dimana jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek peneliti ini merupakan anak kelompok A PAUD Mata Najwa Banjarbaru yang berjumlah 12 orang anak. Jenis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan guru mencapai ≥29 dengan kategori “Sangat Baik”, aktivitas anak mencapai ≥80% dengan kategori “Aktif”, dan hasil perkembangan anak mendapatkan bintang  ??? (Berkembang Sesuai Harapan).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  pembelajaran sentra persiapan kombinasi model demonstrasion, explicit instruction dan metode pemberian tugas pada anak kelompok A PAUD Mata Najwa Banjarbaru, dapat meningkatkan aktivitas guru memperoleh skor 26 meningkat menjadi skor 36 pada pertemuan 3 dengan kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas anak memperoleh 67% berkembang pada pertemuan 3 memperoleh nilai 100% dengan Kriteria “Sangat Aktif”, dan pada hasil pengembangan motorik halus dalam membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan dan lingkaran 12 orang anak memperoleh bintang  ???? (Berkembang Sangat Baik) dengan persentase 100%.

Kesimpulan penelitian bahwa pembelajaran sentra persiapan kombinasi model demonstrasion, explicit instruction dan metode pemberian tugas pada anak kelompok A PAUD Mata Najwa Banjarbaru, dapat meningkatkan aktivitas guru, anak dan hasil pengembangan anak. Dengan ini, diharapkan agar kepsek, guru dan peneliti selanjutnya dapat menggunakan sebagai upaya dalam melakukan perbaikan dan pengembangan aspek motorik halus  dalam membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan dan lingkaran.