Kata kunci : Motorik Halus, Tunagrahita, Meronce
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan anak tunagrahita dalam
mengembangkan kemampuan motorik halus. Hal ini akan berpengaruh terhadap
kemampuan anak tunagrahita dalam berkreasi dan melakukan kegiatan sehari-hari. Hal
ini akan menghambat kematangan anak secara fisik maupun mental. Tujuan penelitian
ini untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan meronce
menggunakan manik-manik di SLB Melati Ceria Palangka Raya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan
tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus tiap siklus difokuskan pada kegiatan meronce
menggunakan manik-manik. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SLB Melati Ceria
Palangka Raya. Subjek penelitian adalah tiga orang anak tunagrahita. Teknik
pengumpulan data yang dipaai adalah lembar check list. Analisis data yang digunakan
adalah menghitung rata-rata. Hasil penghitungan kemudian dibandingkan untuk melihat
peningkatannya.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diketahui bahwa meronce dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita. Dalam pembelajaran, guru
menggunakan media manik-manik dengan warna dan bentuk yang menarik sehingga
anak tunagrahita tertarik dan mampu meronce dengan baik.