Appendicitis merupakan salah satu penyakit akut abdomen karena adanya inflamasi, infeksi bakteri, atau sumbatan oleh timbunan feses yang keras (fekalit) pada apendiks vermiformis. Apendektomi merupakan operasi bersih terkontaminasi sehingga rawan terjadinya kontaminasi dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi sehingga perlu diberikan antibiotik. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan pola penggunaan antibiotik pada pasien appendicitis rawat inap di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan mengevaluasi ketepatan penggunaan antibiotik (tepat obat dan tepat dosis) pada pasien appendicitis rawat inap di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Desain penelitian ini observasional yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh data rekam medis pasien dengan diagnosisappendicitisdi RSUD Ratu Zalecha Martapura selama tahun 2018. Subjek penelitian berjumlah 43 pasien. Analisis ketepatan terapi meliputi tepat obat dan tepat dosis (besaran dosis, frekuensi, durasi, dan rute pemberian). Hasil penelitian menunjukkan golongan dan jenis antibiotik yang paling banyak digunakan pada tahun 2018 adalah terapi tunggal sefalosporin dengan jenis antibiotik ceftriaxone (50,98%). Terapi kombinasi terbanyak adalah golongan sefalosporin-nitroimidazole dengan jenis antibiotik ceftriaxone-metronidazole (31,37%). Rute pemberian paling banyak digunakan yaitu intravena sebesar 98,03% dan durasi pemberian antibiotik paling banyak selama 4-6 hari sebesar 60,78%. Ketepatan penggunaan antibiotik berdasarkan tepat obat diperoleh 23,53%. Ketepatan penggunaan antibiotik berdasarkan tepat dosis diperoleh 64,7%.

Kata Kunci :  Antibiotik,Appendicitis,Tepat Obat, Tepat Dosis