DIGITAL LIBRARY



JUDUL:FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT HINDU KOTA PALANGKA RAYA
PENGARANG:SUPI PRATRISIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-02-12


ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT HINDU

KOTA PALANGKA RAYA

 

 

Supi Pratrisia1, Fahrini Yulidasari2, Dian Rosadi3, Ratna Setyaningrum4

Nita Pujianti5

 

1Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat

2Departemen Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

3Departemen Promosi Kesehatan dan PBL Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

4Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Program Studi Kesehatan

5Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

email:supipratrisia20@gmail.com

 

Menurut Environment Health Country Profile World Health Organization (2012), dikatakan bahwa kejadian gastritis di Indonesia sebesar 40,8%. Data Dinas Kesehatan kota Palangka Raya tahun 2018 menyebutkan bahwa gastritis masuk 10 besar penyakit terbanyak di Kota Palangka Raya dan menduduki peringkat ketiga. Penyakit gastritis setiap tahunnya mengalami peningkatan dimana tahun 2016 terdapat 6694 orang, tahun 2017 terdapat 7434 orang dan di tahun 2018 mencapai 7863 orang. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien gastritis di wilayah kerja Puskesmas Bukit Hindu Kota Palangka Raya yang berjumlah 1198 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 97 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner DASS 42 dan food frequency questionnaire (FFQ). Hasil uji chi-square dari analisis univariat menunjukkan pola makan (makanan pedas) berisiko (64,9%), pola makan (makanan berlemak dan digoreng) berisiko (68,0%), pola makan (sayuran) berisiko (53,6%), pola makan (buah-buahan) berisiko (42,3%), pola makan (minuman) berisiko (50,5%), penggunaan OAINS berisiko (64,9%), dan stress berisiko (51,5%). Hasil uji chi-square dari analisis univariat menunjukkan pola makan (makanan pedas) (p-value = 0,003), pola makan (makanan berlemak dan digoreng) (p-value = 0,007), pola makan (sayuran)  (p-value = 0,008), polamakan (buah-buahan)  (p-value = 0,680), pola makan (minuman) (p-value = 0,031), penggunaan OAINS (p-value = 0,011) dan stres (p-value = 0,006). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pola makan (makanan pedas), pola makan (makanan berlemak dan digoreng), pola makan (sayuran), pola makan (minuman), penggunaan OAINS, dan stres dengan kejadian gastritis.

 

 

Kata-kata kunci

:

gastritis, pola makan, oains, stres

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI