Kerapatan populasi merupakan suatu hal yang menentukan pengaruh populasi terhadap komunitas atau lingkungan dengan faktor utama kerapatan yaitu natalitas, mortalitas, emigrasi, imigrasi dan migrasi. Kalimantan Selatan memiliki berbagai macam lingkungan lahan basah salah satunya hutan mangrove yang ada di Kawasan Desa Sungai Rasau Kabupaten Tanah Laut yang merupakan habitat burung Sepah Tulin (Pericrocotus igneus). Data hasil kerapatan populasi burung Sepah Tulin akan dikembangkan menjadi bahan ajar handout Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan kerapatan populasi Burung Sepah Tulin (Pericrocotus igneus) dan Mendeskripsikan validitas bahan ajar handout yang disusun berdasarkan konsep kerapatan Burung Sepah Tulin (Pericrocotus igneus). Metode penilitian deskriptif menggunakan teknik pengambilan sampel Line Transect dengan pengambilan data menggunakan metode Indices Ponctuels d’Abondances/Index Point of Abundance (IPA–Count) dan metode pengembangan bahan ajar menggunakan langkahlangkah penelitian R&D (Research and Development) yang mana pengembangannya hanya sampai revisi utama (main product revision). Hasil penelitian didapatkan kerapatan populasi Burung Sepah Tulin (Pericrocotus igneus) dengan jumlah individu sebanyak 64 ekor dengan nilai kerapatan tertinggi 1,40 ind/Ha pada jam pengamatan 09.20-09.40 dan 10.40-11.00. Bahan ajar yang dikembangkan mendapatkan nilai rata-rata validasi 82,49% yang masuk kategori sangat valid dengan hasil uji keterbacaan mahasiswa mendapatkan skor rata-rata 93,00% dengan kriteria sangat baik.