ABSTRACT

South Kalimantan is dominated by ultisol soil types. Ultisol has low organic matter and nutrients. This affects the yield of eggplant, resulting in unstable production. The method that can be done is by adding fertilizer. However, the use of synthetic chemical fertilizers can continuously reduce soil quality. So, to improve soil quality, the use of theskin of banana kepok as liquid organic fertilizer (LOF)can be done and the addition of arbuscular mycorrhizal (AM) can be done as biological fertilizer could help to absorb and provide nutrients, especially phosphorus. The research aimedatdetermine the best combination of LOF with AM, the best LOF concentration and to know ifAM can increasevegatative and generative phase eggplant. Environmental design used RAL 2 factors, namely the concentration of banana skinLOF (p₀ = control, p₁ = LOF 20 mL, p₂ = LOF 30 mL, p₃ = LOF 40 mL) and AM dose (m₀ = control and m₁ = AM 15 g polybag^-1). The results showed no interaction both factors on the plant height, number of leaves, time of flowering, time of first harvest, average fruit weight per plant, number of fruits per plant, fruit weight per fruit and root volume. However, treatment significantly on time of flowering the consentration of LOF banana skin. The concentration of banana skin 30 mL (p₂) is best concentration.

Keywords: Ultisol, LOF, Banana Skin, AM

ABSTRAK

Kalimantan Selatan didominasi jenis tanah ultisol. Ultisol memiliki bahan organik dan unsur hara yang rendah.Hal ini mempengaruhi hasil tanaman terung, sehingga terjadi produksi yang tidak stabil. Cara yang dapat dilakukan dengan penambahan pupuk. Namun, penggunaan pupuk kimia sintetik secara terus menerus dapat menurunkan kualitas tanah. Maka, untuk memperbaiki kondisi tersebut cara yang dapat dilakukandengan memanfaatkan kulit pisang kepok sebagai pupuk organik cair (POC) dan penambahan pupuk hayati mikoriza arbuskular (MA) yang membantu menyerap dan menyediakan unsur hara, terutamafosfor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kombinasi terbaik POC dengan MA, konsentrasi POC terbaik serta mengetahui pemberian MA dapat meningkatkan fase vegetatif dan fase generatif terung. Rancangan lingkungan yang digunakan RAL 2 faktor yaitu konsentrasi POC kulit pisang(p₀ = kontrol, p₁= POC 20 mL, p₂ = POC 30 mL,p₃ = POC 40 mL) dan dosis MA (m₀ = kontrol dan m₁ = MA 15 g polybag^-1). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi pada kedua faktor terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen pertama, bobot buah rata-rata per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot rata-rata per buah dan volume akar. Namun, perlakuan berpengaruh nyata terhadap umur berbunga pada konsentrasi POC kulit pisang. Konsentrasi POC kulit pisang 30 mL (p₂) adalah konsentrasi terbaik.

Kata kunci: Ultisol, POC, Kulit Pisang, MA