DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERBEDAAN AKTIVITAS SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA OTAK TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) AKIBAT RENDAMAN KADMIUM in vitro
PENGARANG:INDRO RAMADHANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-02-19


Kadmium merupakan logam berat yang berbentuk ion logam divalent non-essensial yang menginduksi efek toksik berbahaya. Kadmium memiliki sikat reaktif yang tinggi dan dapat menginaktifkan berbagai macam aktivitas enzim yang diperlukan oleh sel. Kadmium masuk ke dalam tubuh terutama otak dapat mengakibatkan stres oksidatif yang dimediasi oleh senyawa oksigen reaktif (SOR). Kadar SOR di dalam otak diatur oleh superoxide dismutase (SOD). Aktivitas SOD berfungsi sebagai antioksidan enzimatik untuk gangguan yang diakibatkan oleh radikal superoksida. Penelitian ini bersifat studi eksperimental laboratorik yang dilakukan dengan homogenat otak tikus putih (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu satu kelompok kontrol P(0) dan tiga kelompok perlakuan yang dipajankan Cd dengan kadar berikut P(1) 0,003 mg/L, P(2) 0,3 mg/L, P(3) 3 mg/L. Lakukan pengukuran aktivitas SOD dengan menggunakan alat spektrofotometer setelah keempat kelompok tersebut diinkubasi selama 1 jam. Hasil pengukuran menunjukkan rerata aktivitas SOD pada kelompok P0 = 0.01295±0.0015, P1 = 0.0056±0.0008, P2 = 0.0034±0.0008, dan P3 = 0.0005±0.0003. Hasil analisis uji One Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Post-Hoc menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna disetiap kelompok perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa Cd berpengaruh terhadap aktivitas SOD dimana semakin tinggi Cd yang dipajankan maka semakin tinggi pula SOD yang terbentuk.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI