Autisme adalah kelainan perkembangan yang secara signifikan berpengaruh  terhadap komunikasi verbal, non verbal serta interaksi social. Menurut data dari CDC pada tahun 2018 bahwa sekitar 1 dari 59 anak-anak berusia 8 tahun didiagnosis dengan autism spectrum disorder (ASD). Menurut Data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2018 kondisi penghitungan jumlah penyandang autisme merujuk pada insiden dan prevalansi autisme, yaitu dua kasus baru setiap 1.000 penduduk per tahun dan 10 kasus per 1.000 penduduk. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan perjenjang sekolah pada tahun 2019/2020 terdapat 234 anak yang mengalami gangguan autisme. Sedangkan berdasarkan penggolongan anak kabupaten/kota, kota Banjarmasin menempati peringkat tertinggi yaitu sebanyak 70 anak dengan persentase 29,91% dan yang terbanyak adalah anak usia sekolah dasar yaitu sebanyak 46 anak dengan persentase 65,71%. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi dan sikap penerimaan orang tua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptifdengan rasio 1:1serta menggunakan teknik purposive sampling Jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang responden orang tua yang memiliki anak autisme dan 30 orang responden orang tua yang memiliki anak tidak dengan autisme. Berdasarkan hasil penelitian variabel kognisi responden yang memiliki kognisi baik sebanyak 54 (90%), variabel memori yang memiliki memori baik sebanyak 57 (95%), variabel pengalaman yang memiliki pengalaman baik sebanyak 48 (80%), dan variabel sikap penerimaan seluruh responden berkategori baik (100%).