Hutan Kerangas merupakan salah satu tipe ekosistem di Indonesia yang dilindungi karena kekhasan ekosistem dan fungsi ekologisnya. Hutan kerangas merupakan hutan yang memiliki lahan ekstrem dan rawan atau sangat peka terhadap gangguan misalnya kebakaran. Pemanfaatan Hutan Kerangas ini harus dilakukan secara kontinuitas, yang selanjutnya akan mendorong pemaknaan dalam konservasi lingkungan. Dan kepedulian dalam aktifitas konservasi di hutan Kerangas akan berdampak baik dalam keberlanjutannya.

Hutan mempunyai peranan penting dalam penyerapan karbon melalui fotosintesis dan disimpan dalam bentuk biomassa. Jumlah cadangan karbon antara satu lahan dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung pada keanekaragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada, jenis tanah, serta cara pengelolaannya.

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah biodiveritas dan simpanan karbon pada hutan Kerangas, maka dapat memahami manfaat ekologi Kerangas sebagai penyerap karbon. Sehingga usaha konservasi hutan Kerangas dalam rangka mengurangi pemanasan global serta pengelolaan koservasi hutan Kerangas bisa berjalan secara optimal dan kontinuitas.

Hasil Penelitian Diketahui Diversitas (H’) pada Tingkat semai H’ 2,768 Diversitas dalam kategori sedang dengan jenis vegetasi sejumlah 23 Jenis Tumbuhan. Tingkat Pancang H’ 2,835 Diversitas dalam kategori sedang dengan jenis vegetasi sejumlah 24 Jenis Tumbuhan. Tingkat Tiang H’ 2,130 Diversitas dalam kategori sedang dengan vegetasi sejumlah 14 Jenis Tumbuhan. Tingkat

vi

Pohon H’ 2,22852 Diversitas dalam kategori sedang vegetasi sejumlah 13 Jenis Tumbuhan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan Nilai Total Biomassa sebesar 1.220,012 Ton /Ha dan Nilai Total Potensi Cadangan Karbon sebesar 573,402 Ton/Ha

Hasil Penilain pada Analisis SWOT didapatkan Strategi untuk hutan Kerangas berdasarkan pada Stretegi S-T (Kuandran 2) yaitu : 1) Menyadarkan kepada masyarakat bahwa hutan Kerangas mampu membuat dan menyediakan solusi medis bagi masyarakat dan mampu mengendalikan iklim panas berlebih pada daerah setempat. 2) Menimbulkan rasa kepemilikan dan empati masyarakat terhadap hutan Kerangas. 3) Menerapkan konsep tebang pilih kepada masyarakat yang ingin menggunakan sumberdaya dari hutan Kerangas. 4) Menerapkan manajemen pengelolaan hutan Kerangas yang baik. 5) Mengawasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat atau pihak lain di areal hutan Kerangas.