Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani; menganalisis indikator-indikator yang membentuk sistem ketahanan pangan rumahtangga petani; menganalisis pengaruh kapasitas petani dan akses pangan terhadap ketersediaan pangan rumahtangga; menganalisis pengaruh ketersediaan pangan terhadap konsumsi pangan dan ketahanan pangan  rumahtangga.

            Untuk menganalisis tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani digunakan nilai indeks ketahanan pangan; untuk menganalisis indikator-indikator yang membentuk sistem ketahanan pangan rumahtangga petani digunakan analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis); untuk menganalisis pengaruh kapasitas petani dan akses pangan terhadap ketersediaan pangan rumahtangga; pengaruh ketersediaan pangan terhadap konsumsi pangan dan ketahanan pangan  rumahtangga digunakan analisis model SEM (Structural Equation Modelling).

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani signifikan termasuk dalam kriteria rawan pangan, karena hampir semua aspek dalam sistem ketahanan pangan indeksnya relatif rendah, kecuali indeks untuk aspek konsumsi yang relatif tinggi, sehingga nilai rata-rata indeks sistem ketahanan pangannya hanya sebesar 0,63 dengan Standard Deviasi 0,13. Hampir seluruh indikator-indikator yang digunakan signifikan dapat dikonfirmasi sebagai pembentuk variabel latent kapasitas petani, ketersediaan pangan, akses pangan dan konsumsi pangan dalam sistem ketahanan pangan. Kecuali indikator jumlah anggota rumahtangga dan pendidikan tidak signifikan sebagai pembentuk variabel latent kapasitas petani.  Hal yang sama dengan indikator penggunaan air bersih tidak signifikan sebagai pembentuk variabel latent konsumsi pangan.  Variabel latent akses pangan berpengaruh signifikan terhadap variabel latent ketersediaan pangan, sementara variabel latent kapasitas petani tidak berpengaruh signifikan. Variabel latent ketersediaan pangan didalam rumahtangga petani berpengaruh signifikan terhadap variabel latent konsumsi pangan dan selanjutnya berpengaruh signifikan terhadap variabel latent ketahanan rumahtangga petani.