DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Analisis Pemasaran Kangkung dan Bayam di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru
PENGARANG:SITI RAHMAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-03-16


Kangkung dan bayam merupakan sayuran yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Hasil dari budidaya tersebut kemudian dipasarkan melalui saluran pemasaran yang beranekaragam. Saluran pemasaran ini akan menimbulkan bagian harga (share) dari setiap tingkatan salurannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, besar biaya, margin, keuntungan pemasaran dan share yang diterima produsen atau petani, dan masalah yang dihadapi oleh lembaga pemasaran yang terlibat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru pada bulan April­-Juli 2019. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling.Metode dalam pengambilan sampel petani yaitu simple random sampling dari 215 populasi petani diambil 30 orang. Pedagang pengumpul dan pengecer dipilih secara snowball sampling. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua saluran pemasaran. Besarnya biaya, margin dan keuntungan pada saluran I sayur kangkung wilayah pemasaran Ulin Raya adalah sebesar Rp 255,10/kg, Rp 920,00/kg dan Rp 664,90/kg, sedangkan untuk sayur bayam adalah sebesar Rp 259,10/kg, Rp 1.000,00/kg dan Rp 740,90/kg. Besarnya biaya, margin, keuntungan pada saluran II wilayah pemasaran Bauntung Banjarbaru adalah sebesar Rp 485,74/kg, Rp 4.000,00/kg dan Rp 3.514,26/kg untuk sayur kangkung, sedangkan untuk sayur bayam adalah sebesar Rp 466,40/kg, Rp 5.000,00/kg dan Rp 4.533,60/kg. Share yang diterima petani pada saluran I adalah 71,25%, pedagang pengecer 28,75% untuk sayur kangkung, sedangkan sayur bayam share yang diterima petani 83,33%, pedagang pengecer 16,67%. Share yang diterima petani pada saluran II adalah 33,33%, pedagang pengumpul 33,33%, pedagang pengecer 33,33% untuk sayur kangkung, sedangkan sayur bayam share yang diterima petani 50%, pedagang pengumpul 30%, pedagang pengecer 20%. Permasalahan yang dihadapi petani adalah petani kurang mengetahui informasi harga pasar. Permasalahan pedagang pengumpul adalah kualitas dan kerusakan sayuran. Permasalahan pedagang pengecer adalah penanganan sebelum laku terjual.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI