Jenis sayuran yang diminati oleh masyarakat adalah sawi. Tanaman ini mengandung mineral, vitamin, protein, dan kalori. Produktivitas sawi di Kalimantan Selatan setiap tahun terjadi penurunan hasil yang disebabkan oleh Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan OPT yang sering menyerang tanaman sawi salah satunya yaitu hama ulat tritip. Teknik pengendalian OPT yang ramah lingkungan salah satunya dengan penggunaan pestisida yang berasal dari tumbuhan yang lazim disebut pestisida nabati. Tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati yaitu brotowali. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh ekstrak batang brotowali dan dosis yang efektif untuk meningkatkan mortalitas hama ulat tritip. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial dengan perlakuan yang diaplikasikan yaitu lima konsentrasi ekstrak batang brotowali dan empat kali pengulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan yang diaplikasikan ekstrak batang brotowali (T. crispa) 0,5 % efektif untuk meningkatkan persentase mortalitas hama ulat tritip (P. xylostella) dan meningkatkan kecepatan mortalitas hama ulat tritip (P. xylostella), sehingga dapat menggantikan pestisida kimiawi.