DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengelolaan Kayu Manis di Desa Loklahung Kecamatan Loksado Kalimantan Selatan
PENGARANG:VENNIREZA SALSABELLA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-03-18


VENNIREZA SALSABELLA. “Pengelolaan Kayu Manis di Desa Loklahung Kecamatan Loksado Kalimantan Selatan” dibimbing oleh Bapak Dr.H. Hafizianor, S.Hut, M.P. dan Bapak Ir.H. Setia Budi Peran, M.P. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kayu manis, mengkaji sistem pengelolaan kayu manis dan mengkaji sistem pemasaran kayu manis yang ada di Desa Loklahung, Kecamatan Loksado, Kalimantan Selatan.

Tanaman kayu manis (Cinnamomum verum) merupakan penghasil kulit kayu untuk bahan baku rempah. Hasil sampingan pada saat panen berupa batang, daun dan ranting juga dapat dimanfaatkan menjadi beragam produk bernilai ekonomis. Banyaknya masyarakat desa Loklahung yang mengelola kayu manis salah satu sumber mata pencaharian guna meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga dibutuhkannya sistem pengelolaan yang tepat, baik mulai dari penanaman, pemanenan hingga pemasaran kayu manis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan. Sedangkan pendekatan kualitatif mencari pemahaman dengan menggunakan pengamatan peserta, wawancara terbuka, wawancara dengan informan kunci dan study dokumen/pustaka. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dilapangan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan menganalisis, mengumpulkan dan memperlajari buku-buku serta literatur yang menunjang sebagai bahan refrensi.

Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa rata-rata hampir seluruh masyarakat desa Loklahung melalukan pengelolaan kayu manis, sehingga dapat disimpulkan kayu manis di desa Loklahung sangat berpotensi untuk dikembangkan karena mampu memberikan manfaat bagi masyarakat karena kayu manis dinilai sebagai tanaman yang sangat mudah ditanam tanpa harus memerlukan modal dan perlakuan khusus dalam pemeliharaannya sehingga masyarakat dapat mengelola sendiri kebun mereka dengan pola penanaman monokultur maupun tumpang sari yang biasanya dilakukan untuk memanfaatkan lahan pasca panen padi namun petani kayu manis di desa Loklahung belum mempunyai akses pasar secara langsung sehingga pola pemasaran hasil panen kayu manis berupa gulungan kayu manis dijual kepada pengumpul atau atau tengkulak dengan harga Rp 50.000.00/kg.

Kata kunci : kayu manis, potensi

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI