Yuli Restiani Purwanti, Usaha Transportasi Penyeberangan Sungai Di Dermaga Desa Sungai Gampa Tahun 1995-2005. (Pembimbing I : Dr. M. Zaenal Arifin Anis, M.Hum dan Pembimbing II : Drs. Yusliani Noor, M.Pd)

Kata Kunci : Transportasi Penyeberangan Sungai, Dermaga Sungai Gampa.

Latar belakang dipilihnya masalah Usaha Penyeberangan Sungai Gampa Tahun 1995-2005,karena masyarakat Desa Sungai Gampa yang membuat usaha dengan cara bersama-sama. Mereka membeli sebuah kapal feri dengan menggunakan modal bersama dan menjadi inspirasi banyak orang sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru di Desa Sungai Gampa. Bertambahnya persaingan kapal feri di dermaga dan jalan darat yang sudah baik membuat kapal feri terus berkurang di Dermaga.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Gambaran umum tentang Transportasi penyeberangan sungai, Bagaimana Latar Belakang Transportasi Penyeberangan Sungai dan Bagaimana Perkembangan Usaha Penyeberangan Sungai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang  terdapat empat tahap yaitu pada tahap pertama heuristik , yaitu mengumpulkan data dengan wawancara, sumber dokumen dan sumber benda. Tahap kedua kritik sumber, yaitu mengetahui keabsahan serta keaslian data yang didapat peneliti dari lapangan. Ketiga tahap interpretasi, yaitu penafsiran fakta-fakta sejarah yang dikumpulkan. Keempat tahap historiografi, peneliti melakukan penulisan keseluruhan penelitian secara deskriptif berdasarkan sistematika yang sudah ditetapkan didalam batasan masalah.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Usaha Transportasi Penyeberangan Sungai Di Dermaga Desa Sungai Gampa merupakan sebuah peluang usaha yang diciptakan masyarakat Desa Sungai Gampa yang memanfaatkan sungai. Usaha transportasi kapal feri di Sungai Gampa memiliki pola kepemilikan dimana pemiliknya tidak hanya satu orang melainkan dengan modal bersama. Usaha transportasi sungai ini mampu menghidupkan perekonomian di sekitaran Desa Sungai Gampa khususnya daerah sekitaran Dermaga. Usaha transportasi penyeberangan ini cukup menarik perhatian masyarakat karena penghasilannya cukup menguntungkan sehingga semakin bertambah jumlah armada kapal feri di Dermaga Desa Sungai Gampa. Namun, seiring berjalannya waktu dan pemerintah terus melakukan pembuatan jalan raya, transportasi penyeberangan semain tersingkir sehingga akhirnya kapal feri di Dermaga Desa Sungai Gampa semakin sedikit jumlah armadanya.