DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PEMODELAN SIRKULASI ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN TELUK BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN MIKE 21 FLOW MODEL FM
PENGARANG:Hilyatun Nahdliyah
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-03-25


HILYATUN NAHDLIYAH (G1F114030), Pemodelan Sirkulasi Arus Pasang Surut di Perairan Teluk Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur Menggunakan MIKE 21 Flow Model FM, di bawah bimbingan Baharuddin, S.Kel., M.Si sebagai pembimbing utama dan Ira Puspita Dewi S.Kel., M.Si sebagai pembimbing anggota.

Perairan Teluk Balikpapan dipengaruhi oleh Selat Makassar sebagai pintu masuk utama Arus Lintas Indonesia (ARLINDO), angin musim, pengaruh debit sungai, pelabuhan dan alur pelayaran yang sangat padat. Selain itu bentuk topografi dan kedalaman yang beragam serta terdapat beberapa pulau-pulau kecil pada wilayah bagian atas (hulu) teluk. Akibat dari beberapa faktor tersebut, sehingga mengakibatkan kondisi hidrodinamika terutama arus pada wilayah perairan Teluk Balikpapan memiliki arah dan kecepatan yang bervariatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis sirkulasi hidrodinamika arus di perairan Teluk Balikpapan dari angina musiman yang berbeda dengan gaya pembangkit angin dan pasang surut menggunakan software MIKE 21 Flow Model FM. Kemudian, hasil keluaran dari model tersebut diverifikasi sesuai dengan data pengukuran lapangan yang tersedia.

Verifikasi antara hasil pengukuran lapangan dengan simulasi yang ditunjukkan dengan nilai RMSE memiliki kesesuaian data yang baik, yaitu untuk pasang surut memiliki nilai sebesar 0,06917 dan arus memiliki nilai sebesar 0,00475. Perbedaan elevasi dan kecepatan arus antara wilayah terdalam dan terluar teluk diakibatkan karena morfologi teluk yang berperan dalam proses perambatan energi pasang surut dan disamping itu karena perubahan batimetri.

Batimetri pada wilayah Teluk Balikpapan memiliki nilai yang bervariasi, pada wilayah atas teluk kedalaman secara gradual dari 4 meter hingga mencapai 56 meter. Pada wilayah tengah teluk memiliki nilai dengan kisaran 1,5 meter hingga 22,5 meter dan pada wilayah mulut teluk sampai wilayah terluarnya memiliki kedalaman 2,5 meter hingga mencapai kedalaman 35 meter. Kondisi batimetri yang bervariatif tersebut berpengaruh terhadap dinamika pola arus, dimana arah dan kecepatan arus tersebut selalu berhubungan dengan kedalaman.

Hasil simulasi hidrodinamika arus berdasarkan angin musiman memiliki nilai kecepatan arus tercepat berada di wilayah perairan bagian atas (hulu) teluk. Pada musim barat, timur dan peralihan II masing-masing disimulasikan selama 15 hari, memiliki rentang kecepatan arus secara berturut-turut adalah 0,084 m/s – 13,031 m/s. 0,070 m/s – 12,085 m/s dan 0,861 m/s – 12,571 m/s. Pada bulan maret (musim peralihan I) yang disimulasikan selama 3 hari dengan input gaya pembangkit angin dan pasut memiliki rentang kecepatan arus 0,070 m/s – 12,085 m/s sedangkan yang hanya memasukkan pasut memiliki rentang kecepatan arus 0,074 m/s – 12,104 m/s. Kecepatan arus pada perairan Teluk Balikpapan lebih dominan dipengaruhi oleh energi pasang surut, karena pada vektor plot arus antara pengukuran lapangan dengan simulasi mengikuti pola sinusoidal pasang surut, pada saat pasang bergerak masuk ke arah tenggara menuju utara kemudian berbelok ke barat laut mengikuti morfologi teluk. Saat surut bergerak keluar teluk ke arah selatan dan berbelok ke arah tenggara.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI