Abstrak. Salah satu sumber pertumbuhan pada bidang pertanian adalah sektor pertaniantanaman hortikultura. Indonesia yang beriklim tropis didukung kekayaan dan kesuburan alamnya sangatberpotensi dalam pengembangan agribisnis komoditas hortikultura.Kebutuhan konsumsi hortikultura dalam negeri terus bertambahdiiringi oleh  bertambahan penduduk, pendidikan dan pendapatan yang secara langsung mempengaruhi kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi kesehatan. Komoditas hortikultura seperti sayuran banyak dibudidayakan karena merupakan komoditas yang cukup mudah dibudidayakan dan memiliki umur yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola tanam atau kombinasi cabang usahatani yang memberi pendapatan maksimal dan mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan memilih petani yang menanam ketiga sayuran yaitu kangkung, bayam, dan sawi. Adapun jumlah petani yang menanam ketiga jenis sayuran tersebut sebanyak 25 orang. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Linier Programming dengan aplikasi Linggo untuk mengetahui kombinasi cabang usahatani yang memberikan pendapatan maksimum. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata biaya total yang dikeluarkan oleh petani untuk penyelenggaraan satu kali musim tanam usahatani kangkung, bayam, dan sawi yaitu sebesar Rp 2.460.310,- dan rata-rata penerimaan sebesar Rp 5.143.000 dengan rata-rata pendapatan bersih yang diterima sebanyak Rp 2.682.690,-.  Hasil perhitungan optimalisasi, pendapatan  bersih yang diperoleh petani adalah sebesar Rp 3.270.743,- terjadi peningkatan sebesar Rp 588.053,-. Kombinasi usahatani yang mampu memberikan pendapatan maksimum tersebut yaitu usahatani kangkung dan sawi, dengan luasan lahan yang dapat di usahakan untuk komoditas sawi sebesar 2, 92 borong  dan  kangkung sebesar 0,79 borong.

Kata kunci:optimalisasi, pendapatan maksimal, Linier Programming Analysis