Crude Palm Oil (CPO) adalah salah satu andalan Ekspor minyak Indonesia. Pabrik kelapansawit adalah satu dari kegiatan agribisnis yang padat modal. Proses produksi CPO di mini mill sedikit berbeda dengan proses di pabrik pada umumnya. Mini mill hanya ada 3 proses yaitu perebusan, pengepresan dan klarifikasi. Sebelum melakukan pembangunannya berbagai aspek kelayakan investasi perlu diperhitungkan dimana kelayakan investasi akan memberikan pengetahuan perencanaan yang baik dan objektif dalam menganalisismmanfaat dan resiko investasi serta akan memberrikan gambaran apakah investasi layak, ditunda atau dibatalkan. Studi kelayakan  diterjemahkan sebagai penelitian tentang bisa tidaknya suatu investasi  dijalankan dengan berhasil. Analisis finansial dapat digunakan untuk pertimbangan dalam investasi dan modal kerja serta penjadwalan pelunasan kredit yang digunakan untuk pembangunan proyek. Dalam analisis ini kriteria-kriteria yang digunakan adalah net present value (NPV), internal rate return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period (PP). Darihasilwawancara,diperoleh kapasitas penggilingan3000kg /hari, jam kerja 10 jam/hari, hari kerja 25 hari/bulan, 12 bulan/tahun, rendemenCPOrata-ratasebesar22% , kapasitasgiling  TBSrata-rata900.000 kg/tahun, harga TBS Rp 740/kg denganpemakaianbahanbakarkayusebesar48 pickup/tahun. Darihasilanalisiskelayakanfinansialyangtelahdilakukan,penggilingan TBS pada mini mill CPO inilayakuntukdijalankan,Karenadiperoleh hasilNPV= Rp143.950.338,-, IRR = 9,8%,B/Cratio= 2,09, dan Payback period pada1,9 (1 tahun 10 bulan 24 hari).Usahatersebutlayakkarenamemenuhi syarat  NPV>0, IRR>nilaidiscount rate(7%),B/CRatio>1, dan Payback period masih dalam umur proyek.

Kata Kunci:Kelapa sawit, CPO, Kelayakan Investsi,