Ikan papuyu (Anabas testudineus Bloch) termasuk ikan lokal Kalimantan Selatan yang sangat melimpah dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan ini memiliki  rasa  daging yang gurih namun memiliki duri yang tajam, sehingga perlu dilakukan diversifikasi. Salah satu bentuk diversifikasi olahannya adalah olahan presto yang diberi bumbu. Presto merupakan proses perebusan yang dimodifikasi menggunakan suhu dan  tekanan tinggi sehingga dihasilkan duri yang lunak.  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh bumbu terhadap kualitas ikan papuyu presto yang dikemas dalam plastic polietilen dan di simpan selama 6 hari pada suhu rendah. Sebagai pembanding, ikan tidak diberi bumbu melainkan hanya diberi garam (2%). Kualitas ikan yang diukur adalah kadar air, TPC (Total Plate Count) dan tingkat kesukaan panelis. Data dianalisis menggunakan independent t test (untuk kadar air dan TPC)  dan uji Tanda (untuk tingkat kesukaan panelis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan TPC ikan papuyu presto mengalami peningkatan selama penyimpanan. Kadar air pada produk yang hanya diberi garam berbeda nyata dengan yang diberi bumbu, baik pada hari ke-0 penyimpanan maupun pada hari ke-6, sedangkan nilai TPC menunjukkan hasil berbeda nyata hanya pada penyimpanan hari ke-6. Pemberian bumbu memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap kesukaan panelis, dimana panelis lebih menyukai papuyu presto yang ditambah  bumbu baik sebelum penyimpanan (H-0) maupun setelah 6 hari penyimpanan.  Pemberian bumbu memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air dan nilai organoleptik selama 6 hari penyimpanan. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian bumbu dapat memperbaiki kualitas papuyu presto yang dikemas dengan plastik PE selama 6 hari penyimpanan pada suhu rendah.