Di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan tidak jarang ditemukan area hunian yang berada di pinggiran sungai. Warga yang tinggal di pinggiran sungai menggunakan sungai untuk mandi, mencuci, minum, tempat buang air kecil dan buang air besar, serta beberapa warga juga menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah. Remaja sebagai agent of change harusnya memiliki peranan yang sangat penting dalam disiplin menjaga lingkungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin adalah kesadaran diri yang merupakan bagian dari aspek mengenali emosi pada kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan disiplin menjaga lingkungan pada remaja yang tinggal di pinggiran Sungai Martapura Desa Pekauman. Sampel pada penelitian ini adalah 75 remaja yang tinggal di pinggiran Sungai Martapura Desa Pekauman dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala kecerdasan emosional dan skala disiplin menjaga lingkungan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi product momen dari Karl Pearson. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan disiplin menjaga lingkungan pada remaja yang tinggal di pinggiran Sungai Martapura Desa Pekauman dengan sumbangan nilai sebesar 78,5%, sedangkan 21,5% sisanya adalah faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Saran dari penelitian ini adalah perlunya remaja ikut secara aktif dalam kegiatan membersihkan lingkungan, seperti membersihkan sampah di sungai agar dapat menjadi contoh dan teladan pada warga lain yang tinggal di pinggiran sungai.