ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian hukum ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang terdapat dalam perbandingan hukum mengenai Legitieme Portie antara Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Belanda.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian normatif, dengan mengkaji mengenai perbandingan hukum yang berkaitan dengan Legitieme Portie. Sifat penelitian yang dipakai adalah preskriptif, yaitu ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validasi aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma.

Menurut hasil dari penelitian skripsi ini adalah: Pertama, Terdapat perbedaan mengenai ketentuan ahli waris yang berhak menuntut bagian atas Legitieme Portie menurut KUHPerdata Indonesia dan Belanda, yakni menurut KUHPerdata Indonesia yang menjadi legitimaris adalah ahli waris dalam garis lurus ke atas (orang tua) dan dalam garis lurus ke bawah (anak-anak). Sedangkan dalam KUHPerdata Belanda legitimaris hanya ahli waris dalam garis lurus ke bawah (anak-anak) dari pewaris saja. Kedua, Perubahan ketentuan Legitieme Portie dalam KUHPer Belanda mengikuti perkembangan zaman serta mengutamakan kedudukan pasangan dari pewaris dalam pembagian legitieme portie, hal ini dapat di ikuti oleh pembuat undang-undang di Indonesia dalam melakukan pembaharuan KUHPer Indonesia. Mengingat kedudukan pasangan pewaris dalam legitieme portie KUHPer Indonesia mendapatkan bagian yang sesuai dengan ketentuan hukum waris saja dan sering kali dipojokan oleh ahli waris dalam garis lurus ke atas dan garis luru ke bawah yang memiliki ikatan darah dengan pewaris.

Kata Kunci: Legitieme Portie, Burgerlijk Wetboek, Nieuw Burgerlijk Wetboek.