DIGITAL LIBRARY



JUDUL:TINGKAT PENGETAHUAN PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI DAN NILAI JUAL KARET DI DESA HANTAKAN KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PENGARANG:AHMAD RAYHAN
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-01-30


AHMAD RAYHAN. Tingkat Pengetahuan Petani Dalam Meningkatkan
Produksi dan Nilai Jual Karet di Desa Hantakan Kecamatan Hantakan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah, dibawah bimbingan Nuri Dewi Yanti dan Nurmelati
Septiana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani
dalam meningkatkan produksi dan nilai jual karet di Desa Hantakan Kecamatan
Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan untuk mengetahui kendala yang
dihadapi petani dalam meningkatkan produksi dan nilai jual karet di Desa
Hantakan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Dari 245 petani karet
yang ada dilokasi penelitian dipilih secara acak sebanyak 40 petani karet yang
dijadikan responden.
Hasil wawancara di lapangan secara keseluruhan kemampuan petani
dalam penanaman berada dalam kategori cukup dengan skor 65,83 %. Tingkat
pengetahuan petani secara umum dalam pemeliharaan tanaman karet berada pada
kategori kurang yaitu 50,63%. Hal ini disebabkan keterbatasan informasi yang
didapat serta masih banyaknya petani yang tidak menghiraukan tentang penyakit
tanaman karet.
Pengetahuan petani dalam pemanenan yaitu sebesar 72,32% dari
keseluruhan responden, hasil ini berarti berada pada kategori cukup. Karena
keterbatasan informasi yang didapat oleh petani yang menjadi faktor masih
banyaknya petani yang tidak mengetahui cara memanen tanaman karet dengan
baik. Ditambah lagi oleh kebiasaan petani yang menerapkan cara lama dan enggan
mengikuti arahan dari penyuluh.
Pengolahan hasil karet sudah banyaknya petani karet yang mengetahui
yaitu sebanyak 86,56% berada dalam kategori baik.
Pengetahuan petani tentang pemasaran hasil panen berada dalam kategori
cukup yaitu sebesar 67,5%. Yang dimana artinya petani sudah mengetahui
penjualan hasil panen yang baik di lakukan di koperasi atau di antar ke pabrik
secara langsung.
Waktu peremajaan karet sudah banyaknya petani karet yang mengetahui
yaitu sebanyak 97,5% responden bahwa tanaman karet diremajakan saat usia
tanaman karet sudah di atas 25 tahun.
Total pengetahuan petani karet berada dalam kategori kurang yaitu
73,04% dari keseluruhan responden. Nilai tertinggi yaitu pengetahuan petani
dalam peremajaan tanaman karet sebesar 97,5%. Namun faktanya dilapangan
walaupun mereka mengetahui, masih banyak petani yang tidak meremajakan
disaat umur tanaman karet sudah mencapai waktunya untuk diremajakan. Dengan
alasan kalau meremajakan tanaman karet itu memerlukan biaya yang besar.
Akhirnya nilai jual karet rendah dan tidak bisa di tingkatkan nilai jualnya.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI