Kota Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah menjadi pusat jalur perekonomian yang mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan air bersih. Masih ada daerah yang mengalami masalah kekurangan air bersih karena sulitnya pendistribusian air bersih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih untuk tahun 2016, 2020, 2025, 2030, dan 2035 guna melayani kebutuhan masyarakat untuk masa yang akan datang dan juga untuk mengetahui kualitas air bersih pada intake, serta membandingkan kebutuhan air dengan kapasitas intakenya.
Di dalam penelitian ini, perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan metode statistik dimana dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk masa lampau untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan jumlah penduduk di masa mendatang, yaitu Aritmatik, Geometrik, Regresi Linier, Eksponensial, dan Logaritmik. Untuk kualitas air bersih dilakukan peninjauan lapangan dengan parameter uji seperti suhu, daya konduksi elektrik, jumlah zat padat terlarut, pH, kekeruhan, salinitas, dan pengukuran oksigen terlarut.
Metode dalam peneltian ini yaitu menggunakan metode Aritmatik karena nilai korelasinya bisa dikatakan sempurna dibandingkan metode lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah debit air bersih yang dibutuhkan kota Palangka Raya dengan hasil berturut-turut sebagai berikut 2016; 2020; 2025; 2030; 2035 sebesar 451,03 L/detik, 737,14 L/detik, 1.162,34 L/detik, 1.425,83 L/detik, 1.571,12 L/detik. Dalam aspek kualitas air, Sumber air baku yang digunakan PDAM Kota Palangka Raya belum memenuhi standar dari segi nilai pH, sehingga penggunaan air tersebut belum aman bagi penduduk Kota Palangka Raya.
Kata kunci: Proyeksi penduduk, kebutuhan air bersih, kualitas air