Detail Cantuman Kembali

XML

Pengendalian Mutu Pra Proses Dan pasca Proses Produksi Pakan ternak Unggas Di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Banjarmasin


RINGKASAN

Eka Anjar Utami. Pengendalian Mutu Pra Proses dan Pasca Proses
Produksi Pakan Ternak Unggas di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit
Banjarmasin.

Tujuan dari praktik kerja lapang ini adalah untuk mempelajari keadaan
perusahaan secara umum yang mencakup sejarah dan perkembangan,
pengelolaan limbah, lokasi dan tata letak perusahaan, struktur organisasi dan
ketenagakerjaan, proses produksi, serta distribusi dan pemasaran.
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Banjarmasin berdiri diatas lahan
seluas 10,4 Ha berlokasi di Jl. A.Yani Km 35,5 Desa Nusa Indah, Kecamatan
Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Mulai dibangun pada pertengahan tahun 2006
dan selesai pembangunan pada akhir 2017 dan diresmikan pada tanggal 11
Desember 2007. Mulai beroperasi pada januari 2008 dengan diresmikan oleh
kepala unit Bapak Bambang Hermanto. Perusahaan ini memproduksi pakan
sebanyak 145.640 Ton (Data Perusahaan Tahun 2008) dengan mek dagang
Comfeed dan Benefeed. Saat ini PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit
Banjarmasin telah memperoleh ISO 9001: 2015.
Kegiatan perusahaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Banjarmasin
adalah industri pakan ternak unggas dengan kapasitas produksi berdasarkan izin
sebesar 179.200 ton/tahun.
Produk pakan yang dihasilkan merupakan pakan yang berbentuk tepung,
pellet dan crumble. Mesin-mesin produksi yang digunakan berjalan otomatis
dengan mengunakan komputer yang dioperasikan oleh operator di ruang control
panel. Tahapan proses produksi pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, unit banjarmasin ada 9 tahapan. Bahan baku melewati proses intake, pada proses ini
bahan baku dimasukkan kedalam bin atau tempat penampungan sementara.
Setelah melewati proses intake bahan baku yang memiliki ukuran besar seperti
jagung, broken wheat, MBM, SBM dan Wheat Bran Pellet. Bahan baku yang
sudah masuk ke proses grinding akan dimasukkan ke bin M (bin halus) untuk
masuk keproses selanjutnya. Proses selanjutnya adalah dosing atau
penimbangan dengan menggunakan komputer diruang panel dengan tingkat
ketelitian yang tinggi. Setelah bahan baku ditimbang dan jumlahnya sesuai
dengan formulasi prokduk pakan yang ingin diproduksi. Bahan baku yang sudah
sesuai akan memeasuki prose mixing. Pada proses ini seluruh bahan baku utama
dan bahan baku pembantu dicampur hingga homogen. Untuk pakan berbentuk
tepung akan langsung masuk ke bin bagging untuk langsung dikemas
menggunakan karung. Untuk pakan berbentuk pellet dan crumber akan melalui
proses palleting/pembentukan pellet. Untuk membentuk pakan menjadi pellet
dilakukan dengan cara penekanan atau press dan dibantu dengan menggunakan
steam( uap) yang berasal dari boiler steam. Setelah proses pelleting pakan
kemudian masuk keproses cooler untuk didinginkan. Untuk pakan berbentuk
pellet, maka pakan akan langsung masuk keproses sievter atau pengayakan.
Sedangkan untuk pakan yang berbentuk crumble akan masuk kemesim crumbler
untuk untuk dipecah menjadi bentuk crumble. Setelah proses crumble selesai,
pakan dibawa menggunakan elevator ke sieveter atau pengayakan. Lalu tahap
terakhir masuk kedalam bin bagging untuk dilakukan proses pengemasan.
Bahan baku merupakan bahan utama yang diperlukan oleh perusahaan
untuk melakukan produksi. Oleh karena itu, pihak PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Banjarmasin memastikan ketersediaan bahan baku dan menjaga
kontinuitasnya. Dengan cara melakukan pengecekan bahan baku yang
masuk,disimpan serta bahan baku yang akan digunakan proses produksi dengan
melakukan analisa fisik dan kimia agar sesuai dengan standar yang diterapkan.
Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan pakan yang memiliki standar mutu
SNI pakan ternak unggas. Pengendalian mutu pra proses yang dilakukan berupa
pengadaan bahan baku yang sesuai standar, penerimaan bahan baku,
pengambilan bahan baku pada saat presampling dan unloading, kontrol kualitas
dan pemeriksaan identitas bahan baku, serta pengendalian hama dan tikus pada
bahan baku agar kualitas bahan baku yang disimpan didalam gudang dapat
terjaga kualitasnya.
Pakan yang diproduksi harus memiliki kadar air maksimal 11%. Pakan jadi
hasil produksi yang telah ditempatkan di kavling ditempatkan sementara dalam
status karantina/menunggu hasil analisa dari bagian QC (Quality Control). Jika
hasil analisa dari QC menyatakan bahwa pakan layak jual, maka selanjutnya
dilakukan perubahan status pakan dari tunggu lab menjadi layak jual. Pakan
layak jual yang disimpan hingga 30 hari lamanya, harus dicek kondisinya jika
belum dikirim pada distributor maupun konsumen.
650 Eka P
650
Hadcopy
Bahasa Indonesia
Program Studi Teknologi Industri Pertanian
2019
Banjarbaru :Fak.Pertanian ULM
xi, 80 hlm.; ils.; 30 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...