Dalam suatu proyek ada 3 hal yang harus diperhatikan atau yang biasa disebut dengan 3 indikator utama dalam melaksanakan suatu proyek, yaitu : waktu, biaya, dan kualitas. Peluang keberhasilan suatu proyek bisa ditingkatkan dengan memastikan 3 indikator utama harus berjalan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Namun, dalam pelaksanaan proyek Peningkatan Sungai Pulantan mengalami keterlambatan dan keterlambatan yang di analisis ada di minggu ke-16 sampai dengan minggu ke-19. Keterlambatan dalam proyek ini bisa disebut dengan kegagalan sistem, dimana kegagalan suatu sistem bisa di identifikasi dengan metode Fault Tree Analysis (FTA). FTA  dianalisis secara kualitatif dengan  aljabar boolean untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan pada Proyek Peningatan Sungai Pulantan. Adapun faktor paling dominan penyebab keterlambatan pada proyek ini di indentifikasi dengan Skala likert. Skala likert adalah metode pengukuran yang umum dilakukan untuk pendapat atau perilaku responden terhadap pernyataan tertentu.

FTA yang telah dilakukan menghasilkan pekerjaan kisdam dan bekisting. Penyebab keterlambatan pada pekerjaan kisdam dan bekisting  adalah faktor alam yang dikarenakan oleh banjir akibat hujan yang berkepanjangan. Untuk analisis dengan Skala likert menghasilkan pekerjaan beskiting dan kisdam. Faktor dominan keterlambatan pada pekerjaan bekisting disebabkan oleh banjir akibat hujan berkepanjangan serta dikarenakan pemasangan material terganggu akibat tanah longsor. Untuk faktor dominan keterlambatan pada pekerjaan kisdam yang didapatkan berdasarkan skala likert adalah dikarenakan banjir akibat debit air naik yang dikarenakan hujan berkepanjangan

Kata kunci : metode Fault Tree Analysis, Keterlambatan, Skala likert