ABSTRAK

Dalam pelaksanaannya, proyek konstruksi seringkali dihadapkan pada berbagai risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Demikian juga pada proyek pembangunan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalimantan Selatan yang direncanakan terdiri dari tiga lantai utama dan sebuah basement tentu akan menghadapi tantangan tersendiri dalam proyek tersebut, seperti cuaca ekstrem, atau bahkan keterlambatan pengiriman material, dapat menjadi penyebab utama timbulnya risiko atau kendala pada proyek tersebut.

Pada proyek ini data diperoleh dari kuesioner dan wawancara dengan pihak proyek dan pihak yang kompeten di luar proyek. Analisis risiko pada proyek ini menggunakan metode Severity Index dan metode Probability and Impact Matrix. Selanjutnya mitigasi risiko dominan dengan cara melakukan wawancara dengan pihak proyek yang kompeten.         

Hasil penelitian dari analisis risiko pada proyek ini didapatkan 26 variabel risiko yang terdiri dari kategori Undesirable dan Unacceptable diperoleh respon risiko dengan cara Risk Reduction (mengurangi risiko) terhadap 22 variabel risiko, Risk Avoidance (Menghindari risiko) terhadap 3 variabel risiko, Risk retention (Menahan risiko) terhadap 1 variabel risiko

Kata kunci: Analisis risiko, Severity Indeks, Probability and Impact Matrix.