Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) adalah salah satu ikan paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Banyaknya konsumsi dibarengi dengan limbah sisik ikan yang banyak. Salah satu cara mengolah limbah mengolahnya menjadi kitosan. Kitosan adalah polisakarida turunan kitin yang telah dideasetilasi. Kitosan, turunan kitosan, dan kitooligosakarida memiliki aktivitas antimikroba, antitumor, antioksidan, dan antiinflamasi. Untuk mengukur kualitas kitosan yang dihasilkan, Mutu kitosan perlu diuji, salah satu parameternya adalah derajat deasetilasi. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui DD kitosan pada sisik ikan nila. Penelitian non-eksperimental ini menggunakan metode FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Ekstraksi kitosan dilakukan melalui tahapan deproteinasi dengan 0,3 M NaOH dengan perbandingan 1:15 (W/V) selama 1 jam pada suhu 80°C, demineralisasi dengan larutan HCl 0,5 M dengan perbandingan 1:10 (W/V) selama 1 jam pada suhu kamar, dan deasetilasi dengan larutan NaOH 50% perbandingan 1:20 (W/V) selama 4 jam pada suhu 120°C, kemudian kitosan yang dihasilkan dianalisis dengan FTIR dan diolah dengan aplikasi OriginPro 10.0. Hasil penelitian dengan 3 kali pengulangan didapatkan dengan rata-rata 32,59%.