Fenomena thrifting menyebabkan thrift shop menjadi lebih popular karena pasar konsumen pakaian bekas yang terus bertumbuh.  masyarakat banyak yang memanfaatkan trend ini dengan bisnis perdagangan pakaian thrift dengan melihat bahwa target pasar thrift cukup banyak dan juga keinginan konsumen terhadap produk-produk dari thrifting.

Penelitian ini bertujuan mengetahui komunikasi pemasaran thrifting dan perilaku konsumen thrifting pada remaja di kota Banjarmasin dan Kotabaru. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian menunjukkan komunikasi pemasaran thrifting area Banjarmasin dan Kotabaru dalam 5 bauran promosi komunikasi pemasaran yang pertama pada konsep Advertising para penjual tidak melakukan pemasangan iklan. Kedua dalam konsep Sales Promotion penjual melakukan pemberian  diskon secara langsung kepada pembeli. Ketiga dalam konsep Personal Selling penjual mengenalkan produknya secara langsung kepada pembeli dengan tatap muka. Keempat dalam konsep Public Relations para penjual tidak mengikuti event kegiatan masyarakat, ataupun membantu dalam hal kegiatan masyarakat atas nama tokonya. Kelima dalam konsep Direct Marketing interaksi penjual dengan pembeli melalui tatap muka dan juga melalui telemarketing. Pada perilaku konsumen membeli barang thritfting dikarenakan barang branded tetapi harga yang relatif murah.

Kata kunci : Komunikasi Pemasaran, Thrifting, Perilaku Konsumen