Mahasiswa sebagai bagian dari institusi pendidikan dituntut untuk mampu mengembangkan berbagai potensi diri secara optimal. Dalam kenyataannya, mahasiswa seringkali menghadapi tugas-tugasnya tersebut muncul rasa enggan dan menunda untuk mengerjakannya. Gejala dari perilaku ini dapat disebut sebagai prokrastinasi akademik.

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat. populasi dalam penelitian ini berjumlah 215 orang dari kelas tahun 2018, 2019 dan 2020. sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 yang diambil dengan menggunakan random sampling.

Hasil Penelitian menunjukan terdapat pengaruh self-efficacy secara negatif yang signifikan terhadap prokrastinasi akademik dengan hasil t_hitung > t_tabel (13,391>1,977), tidak terdapat pengaruh self-regulated learning secara negatif yang signifikan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa dengan hasil t_hitung < t_tabel (1,606<1,977), terdapat pengaruh self-efficacy dan self-regulated learning secara simultan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa dengan hasil F_hitung > F_tabel (239,889>3,08) dan diperoleh R² (R Square) sebesar 0,778 atau 77,8% sedangkan sisanya 23,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.