Jerawat merupakan suatu penyakit peradangan kronik dari unit pilosebaseus. Aktivitas kelenjar minyak yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya jerawat dan diperburuk oleh adanya infeksi bakteri. Bakteri yang diketahui dapat menyebabkan jerawat yaitu Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Bentuk patch merupakan suatu inovasi dalam pembuatan sediaan serta modifikasi sediaan untuk meningkatkan kepatuhan, keamanan dan kenyamanan lebih bagi pasien.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan pengaruh variasi terhadap konsentrasi ekstrak etanol daun J. sambac dalam sediaan acne patch berdasarkan diameter zona hambat terhadap P. acnes dan S. aureus. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu membuat formulasi sediaan acne patch dengan variasi konsentrasi ekstrak daun J. sambac sebesar 25%, 30 % dan 35%, ketiga formulasi tersebut diujikan dengan metode difusi pada bakteri P. acnes dan S. aureus. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata zona hambat±SD formula 1, formula 2, formula 3, kontrol positif yakni Oxy Anti Bacterial Acne Patch dan kontrol negatif yakni sediaan acne patch tanpa ekstrak daun J. sambac terhadap bakteri P. acnes berturut-turut sebesar 10,83 mm±0,472; 11,57 mm±0,251; 13,07 mm±0,451; 13,73mm±0,080; 0,0±0,0 mm. Hasil penelitian terhadap bakteri S. aureus juga diperoleh rata-rata zona hambat±SD formula 1, formula 2, formula 3, kontrol positif dan kontrol negatif berturut-turut sebesar 13,80mm±1,136; 16,40 mm±0,100; 17,80 mm±0,625; 18,45 mm±0,306; 0,0±0,0 mm. Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini yaitu variasi konsentrasi ekstrak daun J. sambac yang terdapat pada sediaan acne patch memiliki pengaruh terhadap aktivitas antibakteri P. acnes dan S. aureus.

Kata kunci: acne patch, daun J. sambac, zona hambat, P. acnes, S. aureus