Latar Belakang: Kondisi pasien yang kritis di ICU dapat mengakibatkan stres tinggi pada perawat. Kondisi tersebut diperparah oleh efek pandemi COVID-19.

Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja perawat ICU pada masa akhir pandemi COVID-19.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-eksperimental dengan desain deskriptif korelasional menggunakan pendekatan cross sectional dan teknik total sampling (n=68). Pengambilan data menggunakan kuesioner karakteristik responden, WSS, dan NIOSH GJSQ. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank.

Hasil: Terdapat hubungan antara masa kerja, beban kerja, dan dukungan sosial dengan stres kerja (p=0,039; 0,015; 0,006). Tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status pernikahan (p=0,339; 0,538; 0,915; 0,395).

Pembahasan: Stres kerja berhubungan dengan masa kerja baru perawat disebabkan beban kerja yang tinggi di ruang ICU dan perawat masih perlu beradaptasi dengan lingkungan kerja serta tugasnya. Stres kerja dipengaruhi beban kerja tinggi akibat ketidaksesuaian tuntutan tugas dengan kapasitas kemampuan perawat yang dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan kinerja perawat. Stres kerja dapat berkurang dengan adanya dukungan sosial yang baik karena dapat memotivasi dalam menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah.