Latar Belakang : Penyakit tidak menular (PTM) adalah masalah kesehatan yang mencapai tahap serius di Indonesia. Salah satunya adalah diabetes melitus. Aktivitas fisik merupakan salah satu hal penting bagi masyarakat sebagai penurunan angka kejadian diabetes melitus. Ada beberapa faktor yang memengaruhi aktivitas fisik seseorang antara lain usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengetahuan, persepsi rintangan, efikasi diri, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan. Tujuan : mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yakni probability sampling dengan jenis consecutive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 41 orang. Instrumen yang digunakan yakni data demografi, kuesioner IPAQ, dan kuesioner faktor aktivitas fisik. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil : hasil analisis data pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Ulin Banjarmasin mengenai faktor aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas fisik yakni, usia (P Value = 0,010), jenis kelamin (P Value = 0,001), pendidikan terakhir (P Value = 0,027) pekerjaan (P Value = 0,037), pengetahuan (P Value = 0,042), persepsi rintangan (P Value = 0,030). Sedangkan untuk faktor aktivitas fisik penderita diabetes melitus yang tidak memiliki hubungan adalah efikasi diri (P Value = 0,411), dukungan keluarga (P Value = 0,062), dukungan petugas kesehatan (P Value = 0,169). Diskusi : Dari hasil penelitian dengan responden penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Ulin Banjarmasin terdapat hubungan aktivitas fisik adalah usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengetahuan, persepsi rintangan. Yang tidak memiliki hubungan ialah efikasi diri, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan.