Secara umum kecepatan daya tangkap siswa dipengaruhi oleh gaya belajar dominan yang berbeda pada setiap individu. Dalam buku Quantum Learning DePorter, dkk. (2007) menjelaskan bahwagaya belajar merupakan kemampuan seseorang menerima, memproses, dan memahami suatu informasi yang mereka dapatkan. Dengan mengetahui perbedaan gaya belajar, guru dapat mewujudkan siswa yang aktif saat di dalam kelas. Hal ini juga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan daya tangkap mereka melalui berbagai macam media. Siswa juga akan lebih mudah mengerti dengan materi pembelajaran karena sesuai dengan gaya belajar mereka.

Sebagai fasilitator di sekolah, guru dapat mengetahui gaya belajar peserta didik dengan memberikan kualifikasi kepada masing-masing peserta didik. Kemampuan ini dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu berdasarkan penglihatan (visual), pendengaran (audiotori), dan sentuhan atau gerakan (kinestetik). Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI-MIPA-2 di SMAN 7 Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data yang dihasilkan berupa gaya belajar siswa Kelas XI-MIPA-2 dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Informan utama dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa dan informan pendukung adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar pada siswa Kelas XI-MIPA-2 di SMAN 7 Banjarmasin memiliki kombinasi gaya belajar VAK (Visual, Audiotorial, dan Kinestetik). Kombinasi gaya belajar pada siswa Kelas XI-MIPA-2 di SMAN 7 Banjarmasin memiliki kesamaan pada gaya belajar audiotorial.

Pada penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat mengumpulkan instrumen penelitian yang memiliki kemampuan daya tangkap bahan secara menyeluruh dalam berupa video dengan durasi lebih panjang sehingga mampu mendeskripsikan lebih luas terkait gaya belajar peserta didik.