DIGITAL LIBRARY



JUDUL:IDENTIFIKASI KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) BAGI GURU IPS DI KOTA BANJARMASIN PADA MASA PANDEMI COVID-19
PENGARANG:RIDO HAYATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-06-15


Rido Hayati. 2022. Identifikasi Kendala-kendala Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Bagi Guru IPS DI Kota Banjarmasin Pada Masa Pandemi Covid-19  Skripsi. Program Studi Pendidikan IPS. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat.Pembimbing I: Prof. Dr. Bambang Subiyakto, M.Hum. dan Pembimbing II: Akhmad Munaya Rahman, M.Pd. Pembelajaran tatap muka (PTM) masa pandemi kurang memberikan kenyamanan bagi siswa dan guru IPS dalam pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan pembelajaran mewajibkan siswa dan guru menjalankan protokol kesehatan (PROKES) secara ketat, mulai dari menggunakan masker hingga tidak boleh berkumpul (social distancing). Bukan hanya siswa, guru pun menghadapi masalah yang sama ketika mereka harus dituntut menyelesaikan target kurikulum (darurat) dengan waktu belajar yang lebih singkat. Artikel ini menganalisis bagaimana faktor-faktor atas pilihan model belajar di tengah pandemi oleh siswa dan guru. Menemukan kendala-kendala pelaksanaan PTM di tengah pandemi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan faktor-faktor pelaksanaan PTM masa pandemi serta kendala yang dihadapi. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa sebanyak 37 orang. Wawancara terstruktur dengan google form. Data dianalisis dengan mengikuti Miles dan Huberman Models. Artikel ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor pilihan model belajar dengan PTM di tengah pandemic yang paling utama menurut siswa adalah lebih mudah menerima pelajaran dan komunikasi lebih efektif dengan sesama teman maupun guru. Sedangkan menurut guru yakni lebih mudah mengkondisikan kelas sehingga materi yang telah disusun lebih mudah disampaikan. Kendala utama PTM adalah waktu belajar yang lebih singkat sehingga target kurikulum sulit tercapai. Kedua, kesulitan berkomunikasi antar siswa dan guru karena harus menjalankan PROKES ketat baik dalam penggunaan masker maupun larangan berkumpul. Ketiga, masih adanya siswa yang belum vaksin. Studi ini merekomendasikan penyelidikan lebih komprehensif tentang pelaksanaan PTM khususnya terkait dengan kesulitan siswa berkomunikasi karena harus menjalankan PROKES agar ditemukan formulasi yang lebih tepat sehingga pelaksanaan PTM dapat berjalan lebih efektif. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI