DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STANDARDISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK DAUN BANGKAL (Nauclea subdita (Korth.) Steud) ASAL KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:REDZA DIAS PERSADA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-06-16


Bangkal (Nauclea subdita (Korth.) Steud) merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Kalimantan Selatan dan berpotensi dikembangkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan parameter spesifik dan non spesifik dari simplisia dan ekstrak. Metode penetapan parameter standardisasi yang dilakukan mengacu pada Farmakope Herbal Indonesia dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga tempat tumbuh yang berbeda yaitu Desa Bangkal, Desa Jingah Habang Ulu, dan Desa Mandala. Standardisasi simplisia secara organoleptik berwarna hijau, berbau khas, dan rasa pahit. Pengujian mikroskopik menunjukkan adanya sel epidermis, kutikula, jaringan mesofil, jaringan pengangkut, dinding sel, dan kristal kalsium oksala. Kadar sari larut etanol 10,13%-14,63%, kadar sari larut air 16,06%-20,57%, susut pengeringan 6,33%-9,66%, kadar abu total 2,01%-2,83%, kadar abu tidak larut asam 0,42%-2,12%, kadar timbal 5,448-8,823 ppm, kadar kadmium <0,001 ppm, dan kadar merkuri 0,240-0,505 ppm. Pemerian ekstrak yaitu kental, berwarna hijau kecoklatan, bau khas, dan rasa pahit. Ekstrak mengandung alkaloid, kuinon, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, tanin, dan fenol. Profil KLT menunjukkan nilai Rf yang tidak berbeda jauh. Rendemen ekstrak yang didapat 8,66%-12,85%, kadar air 5,56%-7,10%, kadar abu total 1,30%-3,03%, dan kadar abu tidak larut asam 1,00%-3,60%. Hasil parameter standardisasi memenuhi syarat mutu simplisia dan ekstrak, kecuali kadar merkuri simplisia dari Desa Mandala dan kadar abu tidak larut asam ekstrak dari ketiga tempat.


Kata kunci : Standardisasi, Bangkal,
Nauclea subdita (Korth.) Steud, parameter spesifik, parameter non spesifik

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI