Ko-proses dilakukan untuk menghasilkan eksipien baru dengan sifat lebih baik. Glukomanan berpotensi menjadi pengikat tablet dengan sifat alir yang baik. Laktosa merupakan pengisi tablet dengan sifat alir kurang baik. Kedua bahan dapat diko-proses untuk memperoleh eksipien filler-binder. Eksipien filler-binder memperbaiki sifat alir ibuprofen sehingga dapat dikempa langsung. Penelitian ini untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi laktosa-glukomanan terhadap granul eksipien ko-proses dan sifat fisik tablet yang dikempa langsung menggunakan hasil eksipien ko-proses. Granul eksipien ko-proses dibuat menjadi tiga formula dengan variasi konsentrasi glukomanan 5% (FA), 10% (FB), 15% (FC) dengan metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi kandungan lembab, kecepatan alir dan sudut diam. Granul kemudian dicetak menjadi tablet sebanyak tiga formula dengan variasi eksipien ko-proses A (FI), B (FII), C (FIII). Tablet yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan disolusi. Hasil data yang diperoleh dilakukan analisis secara statistika yang hasilnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap uji kecepatan alir FA, FB, FC dengan nilai signifikansi p < 0,05. Hasil data F(I), F(II), F(III) dari uji sifat fisik memengaruhi kekerasan dan waktu hancur serta tidak signifikan memengaruhi kerapuhan dan disolusi dengan nilai signifikansi p ≥ 0,05.