DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Literature Review: Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-24 Bulan
PENGARANG:AINUR RAHMAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2023-06-23


Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia 2 tahun sehingga anak terlalu pendek untuk usianya (Z-Score PB/U <-2 SD). Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, stunting diderita sekitar 21,6% balita di Indonesia. Stunting berdampak pada kesehatan dan kecerdasan, sosial, hingga ekonomi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-24 bulan di Indonesia berdasarkan hasil telaah literatur yang dilakukan. Metode penelitian ini adalah literature review dengan desain penelitian scoping review. Sumber data berasal dari artikel yang dipublikasi di jurnal ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi. Pencarian artikel penelitian melalui Google scholar, Garuda, PubMed, dan Science Direct yang dipublikasikan pada tahun 2018-2023 sehingga ditemukan 27 artikel penelitian yang akan ditelaah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 artikel yang mengobservasi panjang badan lahir, 10 artikel yang mengobservasi berat badan lahir, 6 artikel yang mengobservasi inisiasi menyusu dini (IMD), 15 artikel yang mengobservasi pemberian ASI eksklusif, 9 artikel yang mengobservasi usia pemberian MP-ASI pertama kali, dan sebanyak 3 artikel yang mengobservasi status imunisasi dasar. Kesimpulannya, faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah panjang badan lahir, berat badan lahir, dan pemberian ASI eksklusif. Sedangkan, tidak ada hubungan antara IMD, usia pemberian MP-ASI pertama kali, dan status imunisasi dasar dengan kejadian stunting.

 

Kata kunci: stunting, panjang badan lahir, berat badan lahir, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI