Diare merupakan penyebab kematian balita tertinggi kedua di seluruh dunia. Diare di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang utama pada balita. Tujuan penelitian menjelaskan hubungan sanitasi rumah dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cempaka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu anak berumur 0-59 bulan (balita) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cempaka. Sampel pada penelitian ini yaitu anak yang berumur 0-59 bulan (balita), sedangkan responden adalah ibu dari balita tersebut. Jumlah sampel yang diperlukan pada penelitian ini adalah 43 responden, yang diambil dengan cara teknik accidental sampling. Kesimpulan dari hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sarana air bersih (p= 1,000<0,05) dan sarana pembuangan tinja/jamban (p= 1,000<0,05) dengan kejadian diare pada balita, dan terdapat hubungan yang signifikan antara sarana pembuangan air limbah (p= 0,001<0,05) dan sarana pembuangan sampah (p= 0,001<0,05) dengan kejadian diare pada balita. Diharapkan menyusun rencana intervensi berupa pengawasan tentang sanitasi rumah, pengadaan sumur resapan atau dibuatkan saluran pembuangan air limbah yang dihubungkan ke saluran pembuangan air limbah umum, dan disediakan tempat sampah umum atau dibagikan tempat sampah disetiap rumah, terdapat tempat pembuangan sementara di titik-titik yang ditentukan agar setiap warga tidak terlalu untuk membuang sampah ke tempat pembuangan sementara.

Kata kunci : Diare, sarana air bersih, sarana pembuangan tinja, sarana pembuangan air limbah, sarana pembuangan sampah